Pulau langka yang terbentuk akibat pasang pada hari Sabtu (21/3/2015) itu "dimahkotai" oleh bangunan bersejarah Mont Saint-Michel di wilayah Normandy, Perancis, yang juga ditetapkan sebagai situs warisan sejarah oleh UNESCO.
Stephen Gill, ilmuwan dari Badan Administrasi Atmosfer dan Kelautan Amerika Serikat (NOAA) mengungkapkan, "Beberapa hal terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan peristiwa spesial yang memicu pasang yang lebih tinggi atau rendah dari biasanya."
Pasang diakibatkan oleh pertarungan gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari. Setiap 18,6 tahun sekali, Bulan, Bumi, dan Matahari terletak segaris pada satu bidang sehingga memperbesar pengaruh gravitasi Bulan dan Matahari pada Bumi.
Kesegarisan Bumi, Bulan, dan Matahari itulah yang memicu terjadinya pasang super, selain mengakibatkan fenomena gerhana Matahari total yang bisa disaksikan di Eropa dan Asia bagian utara pada Jumat (20/3/2015).
Faktor lain yang juga memicu pasang super adalah Bulan yang kini terletak lebih dekat dengan Bumi. "Setiap lautan dan teluk memiliki respons berbeda pada pasang," kata Gill seperti dikutip National Geographic, Senin (23/5/2015).
Perairan utara Perancis, Selat Inggris, sudah terkenal memiliki pasang tinggi. Faktor kesegarisan Bumi, Bulan, dan Matahari serta jarak Bumi-Bulan yang lebih dekat semakin menambah ketinggian pasang. Selanjutnya, terciptalah pasang super.
Peristiwa pasang super terakhir terjadi pada 10 Maret 1997, dan baru akan terjadi lagi pada 3 Maret 2033. Selain di wilayah utara Perancis, pasang super kali ini juga terjadi di Inggris bagian selatan dan utara Belanda.
Di Mont Saint-Michel, pasang mencapai ketinggian gedung berlantai empat, menutup sebuah jalan yang menghubungkan ke tempat itu. Sebelum jalan itu dibuat, bangunan Mont Saint-Michel secara rutin terpisahkan oleh pasang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar