Makhluk dasar laut dan piramida kaca yang di temukan kedalaman 360 meter di bawah laut Segitiga Bermuda.
Hampir selama satu abad ini, kapal dagang maupun kapal perang dari berbagai negara di dunia selalu mengalami hal-hal yang ganjil di lautan, misalnya di kedalaman laut akan memancarkan cahaya kuat yang aneh secara tiba-tiba atau penampakan objek asing yang misterius, dan sejauh ini, fenomena-fenomena aneh ini membingungkan banyak orang.
Berdasarkan penelitiannya selama bertahun-tahun, ilmuwan Amerika mengatakan bahwa dibalik fenomena-fenomena misterius itu mungkin tersembunyi suatu peradaban lain!
Ada sebuah pandangan yang menyebutkan, bahwa “makhluk dasar laut” bisa hidup di dalam “lautan udara”, juga dapat hidup di dalam “udara lautan”, adalah cabang lain dari manusia prasejarah.
Alasan dari pandangan tersebut diantaranya: asal-usul manusia dari laut, sejumlah besar kebiasaan manusia modern dan organ secara jelas mempertahankan tanda dari sisi ini, seperti misalnya suka garam, bisa berenang, suka makan ikan dan sebagainya. Semua karakteristik ini tidak dimiliki pada mamalia lainnya di darat.
”Makhluk dasar laut”, makhluk apa dan darimana sebenarnya?
Seorang sarjana asal Rusia mengatakan bahwa hipotesa yang berani ini masuk akal. Jika kita bisa mencatat waktu keberlangsungan dan waktu jeda kilatan cahaya misterius di laut itu, mungkin kita dapat mengurai melalui komputer modern informasi dari “makhluk dasar laut” yang dipancarkan kepada kita dari sinyal kilatan cahaya tersebut.
Sedangkan menurut pandangan kedua, “Makhluk dasar laut” bukan cabang lain dari manusia, besar kemungkinan adalah makhluk yang berasal dari luar angkasa tertentu yang tinggal di bawah air, alasannya karena kecerdasan dan tingkat teknologi makhluk-makhluk ini jauh lebih canggih dari manusia. Namun hipotesa ini fantastis, tidak mendapatkan pengakuan sebagaian besar dari ilmuwan.
Piramida kaca di dasar laut yang misterius
Pada musim panas 1992 silam, sekelompok pengumpul rumput laut asal Spanyol menemukan sebuah bangunan kubah transparan yang maha besar di dasar laut.
Pada Juli 1993, ilmuwan AS dan Inggris menemukan dua unit Piramida besar di dasar laut di kedalaman sekitar 1000 meter di Atlantik, persis seperti dibangun dengan kaca kristal, panjang tepi sekitar 100 meter, dan tinggi kurang lebih 200 meter.
Henry, kolonel AS, pernah menemukan piramida di kedalaman 360 meter di bawah laut, Segitiga Bermuda, sementara itu Trona, seorang petualang Amerika menemukan bangunan di dasar laut di perairan kepulauan Bahama. Kala itu, orang-orang berpikir bangunan-bangunan itu digunakan “Makhluk dasar laut” untuk mengumpulkan minyak dan gas lepas pantai, selain itu juga ada yang menganggap itu adalah peralatan untuk untuk pemurnian dan desalinasi, bahkan ada yang menduga itu adalah jaringan elektromagnetik untuk pembangkit listrik yang digunakan “makhluk dasar laut”.
Sehubungan dengan itu, orang-orang berasumsi bahwa ketika manusia berevolusi, mungkin terbagi menjadi dua cabang di atas daratan dan di bawah air, yang merangkak ke atas daratan disebut manusia, sementara yang tenggelam di dalam air disebut “Makhluk dasar laut”.
Sanderson, ilmuwan Amerika hampir menghabiskan sepanjang hidupnya dikhususkan untuk mempelajari “fenomena abnormal” di dunia bawah air, menulis banyak artikel yang memiliki nilai akademik besar. Pada suatu hari, ketika Sanderson menumpangi sebuah kapal pemecah es dan berlayar di Samudera Atlantik, ia menyaksikan sebuah pemandangan yang tak terbayangkan : sesosok makhluk abu-abu yang berbentuk ganjil tiba-tiba muncul dari dalam laut beku, dan terdengar suara “brukh” menabrak hancur lapisan es setebal lebih dari 3 meter, namun tak lama kemudian tiba-tiba lenyap tak berbekas.
“Mahkluk dasar laut” yang misterius kerap menampakkan diri
Dengan semakin banyaknya monster dasar laut membuat orang bertanya-tanya, apakah makhluk-makhluk aneh itu merupakan cabang lain yang menetap di kedalaman dasar laut setelah manusia merayap ke atas daratan ? atau peradaban dari luar angkasa ?
Pada tahun 1938 silam, di atas pesisir pantai Estonia di laut Baltik, Eropa Timur, sekelompok pelaut menemukan makhluk ganjil yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Moncongnya seperti mulut bebek, dadanya seperti dada ayam, kepalanya yang bulat sedikit mirip dengan kodok. Ketika “manusia kodok”itu mengetahui ada yang mengikutinya, ia segera melompat ke Laut Baltik, dengan kecepatan yang fantastis, nyaris tidak tampak sepasang kakinya, tapi meninggalkan telapak yang besar di pantai.
Pada tahun 1958, Dr. Rodhan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, AS, mengabadikan beberapa jejak mirip kaki manusia di dasar laut di kedalaman 4000 meter di Atlantik dengan kamera bawah air.
Pada tahun 1988, di rawa-rawa di pinggiran kota di South Carolina, AS, orang-orang kembali menemukan “manusia kadal”, yaitu sesosok makhluk setengah manusia setengah binatang. Tinggi “manusia kadal” sekitar dua meter, memiliki sepasang mata merah besar, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan sisik hijau, hanya memiliki tiga jari pada setiap tangan, berjalan tegak lurus, saat berlari lebih cepat dari mobil, dan bisa berjalan leluasa di dalam rawa. Orang-orang mencoba berbagai cara untuk menangkapnya, tetapi tidak pernah berhasil. Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak laporan saksi mata terkait “makhluk dasar laut” seperti itu di berbagai belahan di dunia.
Ahli manusia memprediksi bahwa pada akhir masa pertengahan abad ke-21, penduduk dunia akan tembus 20 miliar. Bila tiba saatnya, ruang lahan yang terbatas tidak mampu lagi memenuhi kehidupan manusia normal. Oleh karena itu, beberapa ahli telah mengusulkan, marilah kita kembali ke laut saja! Dari sana asal usul kehidupan, yang bisa mendapatkan perkembangan baru di sana.
Saat ini, arsitek bangunan di laut sedang menyusun cetak biru kota samudera : setelah bangsa Jepang menyelesaikan bandara di atas laut, kini kembali membangun kota di atas laut ; sementara Amerika akan membangun kota yang mengelilingi laut di bawah laut kepulauan Hawaii. Abad ke-21 akan menjadi abad pembangunan manusia dan pemanfaatan laut. Untuk tujuan ini, kalangan ilmiah internasional meluncurkan lomba atletik yang baru, bersamaan dengan pengembangan dan pemanfaatan laut, melihat siapa yang pertama mewujudkan konsep kota laut itu menjadi kenyataan.
Dalam Atavisme (kemunculan karakteristik dalam organisme setelah absen selama beberapa generasi) yang terjadi pada bayi, ada yang ditumbuhi dengan insang, yang tidak bisa tidak membuat kita merenung : apakah manusia itu bisa ditumbuhi dengan insang ? Menurut sarjana gen, manusia itu berasal dari evolusi binatang berinsang, berdasarkan pemahaman genom manusia dan ikan, membuat manusia ditumbuhi insang itu sepenuhnya memungkinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar