Rabu, 11 Maret 2015

Otak Manusia Ternyata Punya Sistem Navigasi GPS


Quote:
Sebuah jenis sel otak yang selama ini dikenal untuk membantu hewan melacak lokasi ternyata juga ditemukan pada manusia. Studi baru para peneliti ini menemukan untuk pertama kalinya sel otak pada manusia memiliki sistem navigas GPS.

Peneliti menemukan neuron, yang disebut sel jaringan, karena mereka diaktifkan dalam otak peserta penelitian dalam menjelajahi lingkungan virtual. Para peneliti mengungkapkan, sel-sel ini berfungsi seperti sistem GPS internal, dan juga mungkin memainkan perannya dalam memori.

"Sel-sel jaringan memberitahu seseorang di mana mereka berada dalam lingkungan mereka," kata Joshua Jacobs, peneliti dari Drexel University di Philadelphia, Amerika Serikat seperti dikutip dari laman NBC News, Ahad 11 Agustus 2013. Pada hewan, sel memberikan semacam tongkat pengukur untuk navigasi.

Pada akhir 1970-an, para ilmuwan menemukan neuron dalam hippocampus (pusat memori otak) yang aktif pada tikus ketika hewan-hewan itu berada di tempat tertentu. Ternyata sel-sel ini kemudian juga ditemukan pada manusia.

Pada tahun 2005, para ilmuwan menemukan sel-sel jaringan, yang memberikan masukan untuk menempatkan sel pada tikus, lalu pada kelelawar dan monyet. Sebuah studi pencitraan resonansi magnetik fungsional mengisyaratkan bahwa sel-sel jaringan itu juga terdapat pada manusia, tetapi studi baru ini masih perlu pembuktian yang kuat.

Jacobs dan rekan-rekannya mengasah lebih dalam penelitian pada sel-sel jaringan manusia menggunakan elektroda ditanamkan di otak pasien pada pengobatan epilepsi yang resistan terhadap obat. (Elektroda yang digunakan untuk membantu dokter menemukan asal kejang pasien.)

Dalam studi tersebut, para peserta penelitian memainkan simulasi permainan virtual nyata pada lingkungan luar. Mereka diminta untuk menemukan lokasi berbagai benda, seperti botol air dan sepeda. Benda tersebut akan hilang, dan peserta harus menavigasi atau melacak ke bekas lokasi obyek menggunakan joystick.

Selama tugas, para ilmuwan mendeteksi aktivitas sel-sel jaringan di daerah otak yang disebut korteks entorhinal, yang terlibat dalam memori, dan dipengaruhi oleh penyakit Alzheimer. Dalam studi tersebut, sel-sel menjadi aktif dalam pola jaringan segitiga, membentuk sistem koordinat untuk melacak gerakan seseorang.

Temuan ini membantu mengungkap bagaimana manusia melakukan pelacakan atau navigasi, dengan menunjukkan bahwa kita menggunakan mekanisme lokasi yang mirip dengan tikus dan hewan lainnya.

Beberapa bukti pada awalnya menunjukkan sistem sel jaringan otak berevolusi untuk mendukung navigasi pada hewan. Namun pada manusia, struktur otak yang sama juga terlibat dalam memori.

"Ini bisa membantu menjelaskan banyak penyakit yang terlibat dengan orientasi spasial," kata Jacobs. Orang dengan penyakit Alzheimer sering menjadi disorientasi terhadap suatu hal, dan mungkin pengobatan dengan menargetkan sel-sel jaringan mereka bisa membantu.
sumber: TEMPO

Reply With Quote

Tidak ada komentar:

Posting Komentar