Ternyata, energi listrik untuk mengoperasikan seperangkat iPhone melebihi energi listrik untuk mengoperasikan sebuah kulkas. Penelitian Greenpeace memperlihatkan lemari es berukuran sedang sampai besar hanya membutuhkan daya 322 kilowatt jam selama setahun.
Tetapi iPhone membutuhan setidaknya 361 kilowatt jam selama satu tahun. Artinya, kebutuhan listrik iPhone lebih besar 39 kilowatt jam per tahun. Sebagian besar energi tidak digunakan perangkat telepon pintar untuk baterainya. Kebutuhan listrik terbesar ada di pusat data, yaitu untuk menjalankan koneksi nirkabel dan data streaming.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan sistem komunikasi di seluruh dunia menggunakan energi 1.500 terawatt jam. Bandingkan dengan besaran 1 terawatt jam yang bisa memasok energi bagi 90 ribu rumah selama setahun. Dengan semakin cerdas dan terkoneksi traffic internet per jamnya, maka diperkirakan jumlah traffic akan melebihi traffic internet pada tahun 2000.
Energi yang sangat besar dibutuhkan untuk menjalankan komunikasi di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan traffic internet, kebutuhan energi ini akan semakin meningkat di masa mendatang. Pada 2035, diperkirakan semakin sedikit energi yang dibutuhkan karena komputasi dijalankan melalui sistem cloud. Salah satu penggunaan data cloud terbesar berasal dari produk Apple. Ini tidak mengejutkan, sebab sistem tersebut biasa digunakan pada iPhone dan iPad.
Sayangnya, Greenpeace menyebutkan, lebih dari 55 persen energi berasal dari batu bara. Dominasi penggunaan batu bara merupakan cara untuk menekan jumlah biaya untuk menghasilkan energi. Sejalan dengan tingginya penggunaan batu bara sebagai sumber energi murah, penggunaannya juga berpengaruh terhadap pemanasan global. Apple mungkin tahu jawabannya mengapa penggunaan data tidak jua menurun.
Raksasa gadget Amerika Serikat itu menargetkan penggunaan 100 persen energi terbarukan. Kini Apple sudah berhasil menggunakan 75 persen energi terbarukan. Energi bersumber dari matahari, hidroelektrik, dan panas bumi.
Perusahaan juga sudah menekan penggunaan karbon pada produk mereka. “Menggunakan karbon seminim mungkin, dan ini harus menjadi perhatian juga bagi perusahaan lain,” ujar seorang sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar