Pesawat Airbus Air Asia A 320 dengan nomor penerbangan QZ 8501 telah hilang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.
Jatuhnya pesawat tersebut disebabkan oleh awan Cumulus Nimbus yang
yang tinggi seperti gunung-gunung raksasa yang dapat menyebabkan
turbulensi dan mesin mati. Oleh karena itu, awan ini kerap dihindari
oleh para pilot.
“Di dalam awan Cumulonimbus terdapat butiran es yang menyebar, dan badai petir yang mengkilat, kalau butiran es itu masuk ke engine maka dapat menyebabkan engine mati,” jelas pakar dirgantara.
Ajaibnya Nabi Muhammad SAW 1400 tahun silam tanpa pesawat, tanpa satelit dan tanpa teropong dapat menjelaskan jenis awan Cumulonimbus yang dituliskan dalam kitab Al-Quran
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan lalu mengumpulkannya, kemudian
“Di dalam awan Cumulonimbus terdapat butiran es yang menyebar, dan badai petir yang mengkilat, kalau butiran es itu masuk ke engine maka dapat menyebabkan engine mati,” jelas pakar dirgantara.
Ajaibnya Nabi Muhammad SAW 1400 tahun silam tanpa pesawat, tanpa satelit dan tanpa teropong dapat menjelaskan jenis awan Cumulonimbus yang dituliskan dalam kitab Al-Quran
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan lalu mengumpulkannya, kemudian
menjadikannya bertindih-tindih, maka
kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga)
menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (awan Cumulus
Nimbus seperti) gunung-gunung tinggi, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir saja menghilangkan penglihatan”.[QS. An-Nur 24 : 43](
Ustdz Hossen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar