Di dalam Al Qur’an surat Asy Syura ayat 7, kota Makkah disebut Ummul Qura’ yang artinya Ibu Negeri (Kota).
Bila kita pelajari hasil penelitian para ahli geologi, penamaan Ummul Qura’ itu sangat tepat. Berdasarkan penelitian Makkah bisa jadi adalah tempat pertama yang dihuni umat manusia karena kesuburannya.
Menurut Prof. Korner dari Johannes Guttenburg University, selama era salju (snow age), di Kutub Utara terjadi iceberg. Peristiwa ini perlahan-lahan bergerak ke arah selatan. Adanya proses alam ini mengakibatkan daerah di jazirah Arab menjadi sebuah daerah yang paling subur di permukaan bumi (ais.blogsome.com).
Hasil penelitian ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang mengisyaratkan bahwa kota Makkah dahulunya adalah daerah yang hijau dan subur.
“Hari akhir tidak akan datang kepada kita, sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai.” (HR.Muslim)
Lalu dari mana dalil yang menyatakan Makkah sebagai tempat pertama umat manusia?
Pertama, di dalam Al Qur’an kota Makkah disebut sebagai tempat peribadatan yang pertama didirikan. Ini disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 96,
”Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia (ialah) Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
Kedua, sekitar 25 km dari Makkah, terdapat padang Arafah. Padang ini merupakan tempat ’membajirnya manusia’ pada salah satu kegiatan haji setiap tahunnya. Di tempat inilah pula, Adam AS dan Hawa menurunkan generasi pertama umat manusia. Dari nenek moyang yang sama itulah, kini manusia telah menjadi lebih dari 6 milyar jiwa di seluruh dunia. Subhanallah.(irfananshory.blogspot.com).
Ketiga, adanya Jabal Rahmah. Tempat ini lokasinya tidak jauh dari Makkah, yang diyakini sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa.
Makkah sebagai Pusat Hemisphere Pangea
Melalui penelitian geologi, yang dipelopori oleh meteorologis Jerman, Alfred Wagner, di tahun 1915 M, yang mengemukakan terjadi perubahan yang lambat pada geologi bumi. Perubahan ini terjadi melalui gerakan lempeng benua pada kecepatan 1—5 cm per tahun.
Kejadian ini digambarkan di dalam Al Qur’an, surat An Naml ayat 88, yaitu mengenai gunung-gunung yang berjalan dan ternyata terbukti secara ilmiah.
“Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh Dia Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.”
Gerakan gunung-gunung ini dipengaruhi oleh gerakan kerak-kerak bumi, yang berada di bawahnya.
Peta yang dibuat para peneliti ini, menempatkan kota Makkah di dalam pusat Hemisphere Pangea tersebut.
Makkah Sebagai Dataran Tertua
Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).
Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.
Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.
Bila kita pelajari hasil penelitian para ahli geologi, penamaan Ummul Qura’ itu sangat tepat. Berdasarkan penelitian Makkah bisa jadi adalah tempat pertama yang dihuni umat manusia karena kesuburannya.
Menurut Prof. Korner dari Johannes Guttenburg University, selama era salju (snow age), di Kutub Utara terjadi iceberg. Peristiwa ini perlahan-lahan bergerak ke arah selatan. Adanya proses alam ini mengakibatkan daerah di jazirah Arab menjadi sebuah daerah yang paling subur di permukaan bumi (ais.blogsome.com).
Hasil penelitian ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang mengisyaratkan bahwa kota Makkah dahulunya adalah daerah yang hijau dan subur.
“Hari akhir tidak akan datang kepada kita, sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai.” (HR.Muslim)
Lalu dari mana dalil yang menyatakan Makkah sebagai tempat pertama umat manusia?
Pertama, di dalam Al Qur’an kota Makkah disebut sebagai tempat peribadatan yang pertama didirikan. Ini disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 96,
”Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia (ialah) Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
Kedua, sekitar 25 km dari Makkah, terdapat padang Arafah. Padang ini merupakan tempat ’membajirnya manusia’ pada salah satu kegiatan haji setiap tahunnya. Di tempat inilah pula, Adam AS dan Hawa menurunkan generasi pertama umat manusia. Dari nenek moyang yang sama itulah, kini manusia telah menjadi lebih dari 6 milyar jiwa di seluruh dunia. Subhanallah.(irfananshory.blogspot.com).
Ketiga, adanya Jabal Rahmah. Tempat ini lokasinya tidak jauh dari Makkah, yang diyakini sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa.
Melalui penelitian geologi, yang dipelopori oleh meteorologis Jerman, Alfred Wagner, di tahun 1915 M, yang mengemukakan terjadi perubahan yang lambat pada geologi bumi. Perubahan ini terjadi melalui gerakan lempeng benua pada kecepatan 1—5 cm per tahun.
Kejadian ini digambarkan di dalam Al Qur’an, surat An Naml ayat 88, yaitu mengenai gunung-gunung yang berjalan dan ternyata terbukti secara ilmiah.
“Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh Dia Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.”
Gerakan gunung-gunung ini dipengaruhi oleh gerakan kerak-kerak bumi, yang berada di bawahnya.
Makkah Sebagai Dataran Tertua
Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).
Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.
Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar