Di
balik sosoknya yang dianggap menjijikan, kecoak ternyata dapat
dimanfaatkan sebagai pahlawan di masa depan untuk menolong umat manusia.
Dilansir laman ScienceLife, Kamis (5/3/2015), sebuah tim peneliti menanamkan elektroda pada tubuh kecoa untuk merangsang saraf-saraf di antena serangga tersebut. Elektroda pada tubuh kecoa dapat dikendalikan oleh para ilmuwan layaknya mainan dengan remote control.
Salah seorang ilmuwan material dari Texas A&M University in College Station, Hong Liang bahkan menyatakan bahwa armada kecoak cyborg memiliki kemampuan lebih baik jika dibandingkan dengan robot skala kecil yang saat ini ada.
Rencananya, para kecoak yang dikendalikan dengan remote control ini akan diperintahkan untuk memasuki wilayah-wilayah yang tak bisa dijangkau manusia. “(Kecoa) dapat pergi ke mana pun Anda membimbing mereka termasuk tempat manusia tidak bisa pergi, seperti zona bencana,” ujar Liang.
Dalam percobaan terbaru, Liang dan rekan-rekannya menanamkan elektroda pada saraf kecoak jenis periplaneta Americana dan blaberus discoidalis. Ilmuwan menaruh sebuah ransel kecil pada bagian punggung kecoak untuk yang berisi mikrokontroler, transceiver nirkabel dan baterai.
Pasukan kecoak cyborg yang terbentuk akan dirantai dan bejalan pada sebuah trackball sedangkan orang yang mengontrol mereka akan memberikan arus listrik ke saraf serangga tersebut untuk mengarahkan pergerakan kecoa. Terdengar kejam memang, tetapi Liang dan kawan-kawannya berdalih mereka tetap bertindak manusiawi pada seranga tersebut.
“Walau terlihat kejam, Kami tidak membuat para kecoak bekerja keras dan membiarkan mereka untuk beristirahat juga," ujar Liang.
Dilansir laman ScienceLife, Kamis (5/3/2015), sebuah tim peneliti menanamkan elektroda pada tubuh kecoa untuk merangsang saraf-saraf di antena serangga tersebut. Elektroda pada tubuh kecoa dapat dikendalikan oleh para ilmuwan layaknya mainan dengan remote control.
Salah seorang ilmuwan material dari Texas A&M University in College Station, Hong Liang bahkan menyatakan bahwa armada kecoak cyborg memiliki kemampuan lebih baik jika dibandingkan dengan robot skala kecil yang saat ini ada.
Rencananya, para kecoak yang dikendalikan dengan remote control ini akan diperintahkan untuk memasuki wilayah-wilayah yang tak bisa dijangkau manusia. “(Kecoa) dapat pergi ke mana pun Anda membimbing mereka termasuk tempat manusia tidak bisa pergi, seperti zona bencana,” ujar Liang.
Dalam percobaan terbaru, Liang dan rekan-rekannya menanamkan elektroda pada saraf kecoak jenis periplaneta Americana dan blaberus discoidalis. Ilmuwan menaruh sebuah ransel kecil pada bagian punggung kecoak untuk yang berisi mikrokontroler, transceiver nirkabel dan baterai.
Pasukan kecoak cyborg yang terbentuk akan dirantai dan bejalan pada sebuah trackball sedangkan orang yang mengontrol mereka akan memberikan arus listrik ke saraf serangga tersebut untuk mengarahkan pergerakan kecoa. Terdengar kejam memang, tetapi Liang dan kawan-kawannya berdalih mereka tetap bertindak manusiawi pada seranga tersebut.
“Walau terlihat kejam, Kami tidak membuat para kecoak bekerja keras dan membiarkan mereka untuk beristirahat juga," ujar Liang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar