Badan Antariksa Eropa (ESA) bekerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk menelusuri cara melindungi Bumi dari dampak tabrakan asteroid.
Sebagaimana dilansir Mirror, Rabu (8/4/2015), salah satu misi yang akan dilakukan oleh NASA ialah menabrakkan pesawat luar angkasa ke asteroid dengan sengaja pada 2022. Misi ini disebut sebagai Asteroid Impact Mission (AIM).
Tujuan menabrakkan pesawat luar angkasa ke asteroid dengan sengaja ini agar lebih memahami cara mempertahankan atau melindungi planet dari dampak asteroid yang mematikan. Misi ini sendiri akan diluncurkan pada 2020 dan akan berjalan ke sistem asteroid biner yang merupakan sepasang asteroid berjarak hanya sekira 11 juta kilometer dari Bumi pada 2022.
Asteroid utama, Didymos, mengorbit bulan bernama Didymoon yang memiliki ukuran lebar 170 meter. Laporan memaparkan pesawat luar angkasa akan berfokus pada instrumen pencitraan pada Didymoon.
Instrumen pencitraan akan membangun peta dari batu luar angkasa, kemudian melakukan pendaratan seperti teknik yang digunakan dalam Misi Rosetta pada November 2014.
Pesawat luar angkasa juga akan merilis dua satelit kecil untuk mengumpulkan data tentang bulan. Saat DART menabrak asteroid, AIM mengawasi dan melakukan penilaian sebelum serta setelah melakukan kerusakan.
“Ini pertama kalinya umat manusia mengubah dinamika tata surya dengan cara yang terukur,” kata Kepala ESA, Ian Carnelli.
Misi nekat yang dilakukan NASA ini dilaporkan mampu membantu ilmuwan luar angkasa memahami berapa banyak tekanan yang dibutuhkan untuk menggeser asteroid sebelum menghantam Bumi. Di tata surya sendiri ada jutaan asteroid yang berpotensi menabrak Bumi, tetapi hanya 10.000 asteroid yang telah ditemukan. okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar