Beberapa waktu ini, China dituding ada dibalik serangan cyber yang
menimpa beberapa negara besar, salah satunya Amerika. Kini organisasi
keamanan internet, Citizen Lab, menyebut China memakai teknologi bernama
'Great Cannon atau 'Meriam Besar' untuk melakukan hacking berskala
besar.
Seperti yang dilansir oleh Techcrunch (10/04), organisasi ICT yang berpusat di Universitas Toronto, Kanada, itu menemukan keterkaitan antara Great Cannon dengan Great FireWall, sistem sensor internet skala besar yang dimiliki China.
"Hanya dibutuhkan perubahan pemrograman sedikit di sistem Great Cannon, maka teknologi hacking itu bisa mengirimkan virus ke komputer siapa saja yang berkomunikasi dengan server milik China yang tidak dilengkapi dengan perlindungan enkripsi," ujar Citizen Lab.
Pada dasarnya, teknologi Great Cannon memungkinkan hacker untuk membajak data internet dan mengalihkannya ke situs-situs tertentu yang telah dikuasai hacker atau berisi virus.
Nah, serangan dari Great Cannon diyakini telah membawa korban hingga jutaan komputer. Bahkan, salah satu korbannya adalah perusahaan asal China sendiri, Baidu.
Perusahaan penyedia layanan hosting internasional, GitHub pun mengaku menerima serangan hacking terbesar dalam sejarah mereka. Pelakunya pun masih sama, si 'Meriam Raksasa' China.
Teknologi Great Cannon sejatinya mirip dengan senjata hacking yang menurut bocoran Edward Snowden dikembangkan oleh Amerika, QUANTUM. QUANTUM oleh Snowden dikatakan bisa menyebar virus dengan mudah ke jutaan komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Mungkinkan ini tanda dimulainya Perang Dunia Cyber pertama?
sumber:http://forum.viva.co.id/member.php?u=563970
Seperti yang dilansir oleh Techcrunch (10/04), organisasi ICT yang berpusat di Universitas Toronto, Kanada, itu menemukan keterkaitan antara Great Cannon dengan Great FireWall, sistem sensor internet skala besar yang dimiliki China.
"Hanya dibutuhkan perubahan pemrograman sedikit di sistem Great Cannon, maka teknologi hacking itu bisa mengirimkan virus ke komputer siapa saja yang berkomunikasi dengan server milik China yang tidak dilengkapi dengan perlindungan enkripsi," ujar Citizen Lab.
Pada dasarnya, teknologi Great Cannon memungkinkan hacker untuk membajak data internet dan mengalihkannya ke situs-situs tertentu yang telah dikuasai hacker atau berisi virus.
Nah, serangan dari Great Cannon diyakini telah membawa korban hingga jutaan komputer. Bahkan, salah satu korbannya adalah perusahaan asal China sendiri, Baidu.
Perusahaan penyedia layanan hosting internasional, GitHub pun mengaku menerima serangan hacking terbesar dalam sejarah mereka. Pelakunya pun masih sama, si 'Meriam Raksasa' China.
Teknologi Great Cannon sejatinya mirip dengan senjata hacking yang menurut bocoran Edward Snowden dikembangkan oleh Amerika, QUANTUM. QUANTUM oleh Snowden dikatakan bisa menyebar virus dengan mudah ke jutaan komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Mungkinkan ini tanda dimulainya Perang Dunia Cyber pertama?
sumber:http://forum.viva.co.id/member.php?u=563970
Tidak ada komentar:
Posting Komentar