Kematian merupakan rahasia ilahi dan tidak ada satu pun manusia yang
dapat mengetahuinya. Tidak dapat dipastikan tibanya kapan, penyebabnya
pun terkadang adalah sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Bahkan ada
orang yang awalnya sehat, semenit kemudian bisa meninggal jika sudah
ajalnya.
Dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi dijelaskan, rahasia Allah SWT terhadap ajal ini telah membuat Malaikat Izrail menangis dan tertawa saat akan mencabut nyawa. Ia menyaksikan bagaimana manusia dengan percaya diri akan menyambut hari esok, tanpa mengetahui bahwa esok adalah hari kematiannya.
Kisah ini dijelaskan dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi. Ia merupakan ahli tafsir terkemuka di kalangan Ahlussunnah.
ALLAH swt. bertanya kepada malaikat maut:
Dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi dijelaskan, rahasia Allah SWT terhadap ajal ini telah membuat Malaikat Izrail menangis dan tertawa saat akan mencabut nyawa. Ia menyaksikan bagaimana manusia dengan percaya diri akan menyambut hari esok, tanpa mengetahui bahwa esok adalah hari kematiannya.
Kisah ini dijelaskan dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi. Ia merupakan ahli tafsir terkemuka di kalangan Ahlussunnah.
ALLAH swt. bertanya kepada malaikat maut:



![[IMG]](http://s4.postimg.org/vg387ts99/black_holes_LHC0.jpg)
![[IMG]](http://s14.postimg.org/f4s03ggc1/bigbang_2x1.jpg)










Ilmu pengetahuan tidaklah mungkin bertentangan dengan agama. Dan agama
tidak mungkin bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Ciri keaslian dan
keotentikan suatu kitab suci benar-benar berasal dari Tuhan adalah apa
yang dijabarkan, baik tersirat apalagi yang tersurat tidak boleh
bertentangan dengan Ilmu Pasti Alam, karena keduanya diturunkan dari
Tuhan. Itulah yang selalu ditekankan Islam melalui Al-Qur’an sebagai
kitab suci. Di berbagai ayat, banyak perintah untuk memperhatikan dan
berfikir mengenai berbagai fenomena yang terjadi. Bahkan dikatakan juga
bahwa tanda-tanda Allah di alam ini ditujukan bagi orang yang berfikir.
Menarik untuk dicermati bahwa tanda-tanda itu adalah untuk orang yang
berpikir, bukan untuk orang yang beriman (saja). Dengan memikirkan
fenomena alam sekitar maka akan semakin yakin seseorang akan keberadaan
sang Pencipta dan akhirnya mampu memilih agama yang benar yang membawa
kebenaran.

















